Kemitraan Industri dan Petani Kayu Diperkuat

Serang, - Pemerintah terus memperkuat pola kemitraan industri pengolahan dan petani kayu untuk mendorong pengembangan hutan tanaman. Indonesia harus memanfaatkan keunggulan komparatif untuk menjadi produsen produk kehutanan berbasis hutan tanaman.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan hal itu seusai meninjau pabrik kayu PT. Pundi Uniwood di Cikande, Kopo, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (21/3). Hatta, didampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, meninjau Pundi Uniwood yang semua bahan bakunya diserap dari hutan rakyat.
“Keunggulan komparatif sektor kehutanan membuat Indonesia akan menjadi basis produksi dengan integrasi pasar ASEAN. Program kemitraan rakyat dan pengusaha akan menjadi model dalam pengembangan hutan tanaman nasional,†kata Hatta.
Indonesia memiliki 2,5 juta hektar hutan rakyat dengan potensi pasokan bahan baku 80 juta meter kubik per tahun. Kementerian Kehutanan juga telah menerbitkan izin hutan tanaman industri seluas 10 juta hektar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri bubur kertas.
Pundi Uniwood merupakan pabrik kayu olahan dan kayu lapis berkapasitas 100.000 meter kubik per tahun. Direktur Pundi Uniwood jusak Sudarso mengatakan, manajemen bermitra dengan 20 kelompok tani untuk menanam jabon di lahan rakyat seluas 1.900 hektar di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.
“Kami bagi bibit gratis dan jamin membeli kayu mereka saat panen dengan harga pasar. Pabrik dan pemasok kami sudah memiliki sertifikat verifikasi legalitas kayu,†ujar Jusak.
Zulkifli mengatakan pola kemitraan pengusaha dan rakyat saling menguntungkan untuk melestarikan alam. “Kami akan terus mendorong pola kemitraan ini dan menjadikannya model untuk mengembangkan industri kehutanan,†lanjutnya.
Sumber: Kompas, 21 Januari 2014