Sistem Informasi Legalitas dan Kelestarian (SILK)
Sustainability and Legality Information System
Senin, 10 Maret 2025

Ekspor Kayu Indonesia Meningkat

2014-06-16 21:39:34 by Administrator Liu

Penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sudah menunjukkan hasil positif bagi ekspor produk kayu Indonesia ke mancanegara. Hal ini tercermin dalam kunjungan Wamendag Bayu Krisnamurthi ke London, Inggris, pekan lalu.

“Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sudah mulai menunjukkan dampak postif terhadap ekspor produk kayu Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan ekspor pintu kayu dari Semarang dan Kudus,” jelas Wamendag.

Bayu mengungkapkan bahwa sampai akhir tahun 2013, ekspor pintu kayu mencapai 10.000-13.000 pintu perminggu. Setelah SVLK, ekspor pintu kayu hingga Mei 2014 meningkat menjadi 13.000-15.000 perminggu. Ekspor pintu kayu ini diproyeksikan mencapai 20.000 pintu perminggu di awal 2015.

“Menurut importir kayu yang kami temui disana, satu dari tiga pintu yang dijual di London itu buatan Indonesia,” imbuh Wamendag.

Produk-produk furnitur Indonesia yang dimanufaktur di Jepara dan Semarang dijual di toko-toko furnitur terkemuka Inggris. “Importir produk-produk furnitur tersebut mengatakan bahwa telah terjadi pertumbuhan permintaan 15%-20% terhadap produk furnitur Indonesia dan diproyeksikan akan naik 50% dalam 1-2 tahun ke depan, antara lain dikarenakan reputasi Indonesia yang membaik dengan adanya SVLK,” ungkap Wamendag.

Hasil lain yang diperoleh dari diplomasi dagang ini adalah pertokoan bergengsi di London “Harrods” telah kembali menjual kopi luwak dari Indonesia. Sebelumnya Harrods sempat menghentikan penjualan kopi luwak akibat tekanan aktivis kesejahteraan hewan. Namun. Setelah difasilitasi untuk berkunjung ke Indonesia dan Harrods memilih berkunjung ke Takengon, Aceh, serta melihat sendiri proses produksi, Harrods kini telah menjual lagi kopi luwak Indonesia. “Penjualan kopi luwak Indonesia di Harrods memang belum terlalu banyak, hanya beberapa kuintal per bulan, namun hal ini telah memberi posisi yang positif bagi produk Indonesia,” kata Wamendag.

Diplomasi  dagang ini juga berhasil memperoleh buyer untuk produk-produk kelapa Indonesia, khususnya air kelapa, santan, dan produk kelapa lain. Rencana pembelian oleh importir Inggris tersebut tidak hanya untuk memenuhi pasar di Inggris, tetapi juga untuk pasar Eropa secara keseluruhan.

Sumber: AGROINDONESIA (VOL IX, NO.500, 10 – 16 Juni 2014)