Produk Furnitur Indonesia Mencuri Perhatian

Produk furnitur Indonesia sedang menggeliat di pasar Eropa. Jaminan bahan baku yang memperhatikan isu lingkungan membuat produk Indonesia makin dicari. Tak heran, begitu ikut pameran di ajang SPOGA Gafa Jerman beberapa waktu lalu, 10 perusahaan furnitur Indonesia langsung kebanjiran order.
Tak ayal, Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak berbangga hati. "Baru hari pertama pameran dibuka, beberapa perusahaan sudah dapat penglaris pesanan dari sejumlah negara. Ini patut diacungin jempol," kata Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, akhir pekan lalu.
SPOGA 2014, the garden trade fair, memang ajang pameran paling kesohor di Eropa. Pesertanya berjumlah tak kurang dari 2000 perusahaan papan atas di negaranya masing-masing yang berasal dari 50 negara dari berbagai belahan bumi. Indonesia salah satunya. Apalagi penyelenggara pameran bergengsi ini juga bukan sembarangan, tetapi organisasi kelas wahid dari negeri pemenang sepak bola Piala Dunia 2014, yakni Koelnmesse, Koln, Jerman. Tahun ini mereka merayakan 90 tahun beroperasi.
Pameran ini membetot animo pengunjung dari berbagai negara Eropa dan Amerika. Hingga penutupan, 10 perusahaan Indonesia berhasil mencatat 547 kontak dagang dan rencana kontrak sebesar USD 2,45 juta. "Paviliun Indonesia secara keseluruhan berhasil menaikkan target hingga 6 kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi US$ 463.620," Dirjen Nus Nuzulia Ishak menambahkan.
Kunci keberhasilan ini ternyata sudah ditebak. "Keberhasilan ini berasal dari persiapan yang matang, peserta yang telah mengikuti program pelatihan, serta didukung lokasi strategis di tengah paviliun negara Eropa. Para eksportir juga makin percaya diri karena kualitas produk yang ditampilkan hampir sama dengan para peritel besar," ujar Nus.
Peserta pameran memang sudah disiapkan, dilatih, diajari kiat-kiat dan berbagai tips, nahkan selama pameran juga didampingi. "Peserta pameran dipilih dan diseleksi secara ketat dari berbagai aspek seperti keuangan, jumlah pegawai, proses produksi hingga desain produk," ujarnya.
Usut punya usut, persiapan yang matang ini telah diprogramkan oleh Kementerian Perdagangan. "Sejatinya ini implementasi kerja sama Kementerian Perdagangan dengan Swiss Import Promotion Programme (SIPPO) dalam upaya meningkatkan kemamuan perusahaan furnitur Indonesia memasuki pasar Eropa," ujarnya.
Sebanyak 10 perusahaan yang berpartisipasi dalam SPOGA 2014 adalah PT. Casa Java Furniture, Semarang PT. Evoline Furniture Industry, Sidoarjo, CV. Debough Indonesia Mbiyen, Sidoarjo, UD. Permata Furni, Semarang, CV. Ergo Furniture Indonesia, Jakarta, PT. Tunas Sinergi Persadatama, Yogyakarta, CV. Suntek Alliance, Jepara, CV. Jawa Corner Indonesia, Kudus, dan PT. Amangriya, Sidoarjo, serta Queen Furniture, Jepara.
Sumber: AGROINDONESIA (VOL. IX, NO. 512, 9 - 15 September 2014)